Menguasai sebuah pekerjaan bukanlah hal yang mudah dilakukan. Butuh waktu dan juga proses bagi seseorang untuk menguasai sebuah pekerjaan dengan baik. Pasti ada masa adaptasi dimana pekerjaan yang diberikan sulit dipahami dan dikerjakan dengan cepat. Jika dilakukan dalam jangka waktu lama, pekerjaan yang awalnya sulit tersebut lama kelamaan akan mudah. Biasanya proses adaptasi dari tidak bisa menjadi terbiasa tersebut hanya membutuhkan waktu beberapa bulan saja. Jika sudah terbiasa maka Kamu akan bekerja dengan baik sehingga bisa menyenangkan atasan. Namun rasa percaya diri terhadap kemampuan mengatasi pekerjaan tersebut tidak bertahan selamanya. Terkadang ada rasa khawatir mengenai bagaimana performa kerjamu sebenarnya, apakah sudah baik atau malah sebaliknya. Jika hal tersebut menimpamu, jangan khawatir dulu karena ada beberapa tanda yang mengindikasikan bahwa pekerjaan yang Kamu lakukan sudah baik. Dilansir dari The Muse, berikut ini 6 tanda bawa Kamu sudah bekerja dengan baik di kantor Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya! Bandingkan Produk Kartu Kredit Terbaik! 1. Sering Mendapatkan Feedback Pasti banyak dari Kamu yang bertanya-tanya, mengapa jika bekerja dengan baik malah mendapatkan feedback bukan pujian. Hal tersebut lantaran bosmu ingin membuatmu menjadi karyawan yang berkembang dan lebih baik. Pasalnya, pujian tidak membuat seorang karyawan berkembang tapi terkadang malah bisa menjatuhkan karena menganggap dirinya sudah mampu. Dengan perkembangan yang terjadi karena feedback tersebut maka Kamu akan menjadi karyawan yang lebih berkualitas dibandingkan sebelumnya. Jadi jangan berkecil hati terlebih dahulu jika bukan pujian yang Kamu terima tapi malah feedback. Sebab, hal tersebut bisa menjadi indikator bahwa hasil kerjamu melebihi ekspektasi bosmu. Baca Juga Ini 7 Kesalahan dalam Belajar Bahasa Inggris yang Sering Dilakukan 2. Sering Diminta Masukan Indikator bahwa pekerjaan yang Kamu lakukan sudah baik tidak hanya datang dari atasan atau bosmu saja namun juga bisa datang dari rekan kerja. Rekan kerja yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah biasanya akan meminta masukan pada orang lain yang dianggap lebih paham. Jika Kamu sering dimintai masukan untuk melancarkan pekerjaannya maka hal tersebut menjadi indikasi bahwa pekerjaan yang biasa Kamu lakukan sudah baik. Sebab, tidak mungkin seorang rekan kerja meminta bantuan pada teman yang hasil kerjanya buruk. Pasalnya, jika mereka meminta masukan pada seseorang dengan hasil kerja buruk maka bisa saja hasil kerjanya juga buruk dan malah merugikannya. 3. Diminta Memberi Pendapat dalam sebuah Keputusan Sebuah perusahaan biasanya mengadakan meeting atau pertemuan khusus secara rutin untuk menyelesaikan masalah. Fungsi dari adanya meeting ini tentu saja untuk mendapatkan hasil lebih baik dari kesepakatan bersama. Sebenarnya diajak untuk meeting atau diskusi hal khusus yang tidak diikuti semua orang sudah membuatmu dianggap memiliki peran penting. Namun peran tersebut akan lebih penting lagi jika di dalam meeting para peserta memintamu untuk mengeluarkan pendapat. Mereka memintamu untuk mengeluarkan pendapat karena Kamu dianggap kreatif serta memiliki ide bagus yang patut untuk dipertimbangkan. Jadi jangan merasa minder apabila Kamu sering diminta pendapat atau saran dalam mengambil keputusan penting. 4. Dijadikan Andalan oleh Bosmu Atasan atau bos merupakan orang yang super sibuk sehingga sering tidak hadir di kantor padahal ada banyak hal yang harus dilakukan atas persetujuannya. Karena ketidakhadirannya, biasanya bos akan memberikan wewenang kepada salah satu karyawan untuk menjadi backup. Apabila Kamu sering ditugaskan untuk menjadi backup maka sudah jelas bahwa bosmu memiliki kepercayaan lebih terhadapmu. Pasalnya, tidak semua karyawan akan mendapatkan kerpercayaan sepenting itu untuk mengurus perusahaan disaat atasan tidak ada. 5. Dipercaya Memegang Kendali Pekerjaan Ketika masa adaptasi dalam memahami pekerjaan, perusahaan biasanya mengutus karyawan yang lebih senior untuk mendampingi pekerjaanmu. Namun akan sangat tidak wajar jika Kamu masih saja didampingi padahal sudah bekerja dalam waktu yang lama. Jika atasan atau senior masih terus mengarahkan pekerjaan apa yang harus dan tidak harus Kamu lakukan itu artinya mereka tidak percaya dengan hasil kerjamu. Coba ingat kembali kapan senior atau bosmu mengarahkan pekerjaanmu. Jika Kamu merasa bosmu sudah memberikan kelonggaran terhadap pekerjaan yang diberikan maka hal tersebut sudah tidak mengkhawatirkan lagi. Pasalnya, hal tersebut menjadi indikasi bahwa Kamu mendapatkan kepercayaan dari atasan dimana pekerjaan akan selesai dengan baik tanpa campur tangannya. 6. Ditugaskan untuk Mewakili Perusahaan Tidak semua karyawan mendapatkan kepercayaan untuk mewakili perusahaan dalam suatu event atau acara. Biasanya hanya karyawan yang dianggap mampu saja yang akan ditugaskan pada acara-acara khusus tersebut. Perusahaan tidak ingin mengambil risiko dengan menugaskan karyawan biasa. Pasalnya, karyawan biasa belum tentu mampu memahami apa yang dibahas dalam sebuah pertemuan, apalagi jika pertemuan tersebut penting. Jika Kamu mendapat kepercayaan tersebut maka sudah pasti bawa Kamu dianggap mampu dan bisa diandalkan. Baca Juga Setelah Lulus Kuliah, Buruan Lakukan ini Sebelum Melamar Kerja Bekerjalah Semaksimal Mungkin Agar Mendapatkan Kepercayaan Atasan Itulah 6 tanda bahwa Kamu sudah menjalankan pekerjaan dengan baik. Jika Kamu merasakan keenam tanda tersebut maka jangan khawatir lagi karena bosmu sudah percaya terhadap pekerjaanmu. Namun jika belum mengalami tanda di atas, jadikanlah hal tersebut motivasi untuk bekerja lebih baik lagi sehingga bisa merasakannya. Baca Juga 5 Cara Tepat Mengkritik Atasan di Kantor
Kamusering mendengar tentang potongan harga berbentuk cashback saat belanja tapi belum tahu apa maksudnya? Pahami arti Presentasi berapa uang kembali yang kamu dapat biasanya ada baju seharga Rp50.000 dan diskonnya 10% (Rp5.000), maka harga nett baju itu adalah Rp45.000. Saat transaksi penjual sudah menghitung nilai diskon dan kamu
Dunia kerja itu ada saja serba-serbi dan lika-likunya. Entah bagi yang baru mau kerja alias fresh graduate, ataupun yang sudah bertahun-tahun bekerja alias senior. Apalagi dengan adanya perkembangan teknologi, budaya, bahkan kondisi tak terduga seperti pandemi. Semuanya benar-benar mengubah dunia kerja jadi sesuatu yang tidak terbayangkan sebelumnya. Dari yang dulu bekerja di kantor, sekarang harus WFH. Dulu bisa lamar kerja modal IPK, sekarang perlu pengalaman organisasi dan portofolio. Belum lagi yang dulu saingan satu almamater untuk dapat kerja, sekarang saingannya bisa lulusan almamater luar negeri. Benar-benar berubah, kan? Itu kenapa, tak ada salahnya buat kamu untuk terus update info seputar dunia kerja. Biar kamu tetap siap dan cepat beradaptasi dengan kebutuhan karir masa depan. Buat jaga-jaga juga supaya kamu nggak kena skenario terburuk seperti lay-off. Update kondisi dunia kerja ini bukan cuma buat fresh graduate ya. Tapi juga untuk siapapun dengan kondisi dan background apapun. Entah itu pejuang loker, freelancer, senior, manager, bahkan yang mau berubah karir sekalipun. Yuk, kita sama-sama bahas serba-serbi dunia kerja terkini! Mengenal Dunia Kerja Bagaimana Kondisinya Saat Ini? Bagi kamu yang belum lama bekerja, mungkin akan menganggap dunia kerja begitu-begitu saja. Namun nyatanya, kondisi kerja yang sekarang sudah jauh berbeda lho dari berpuluh-puluh tahun yang lalu. Sekitar 50 tahun lalu, sebuah komputer seukuran satu ruangan hanya memiliki memori sebesar USB. Kini, laptop punya kapasitas ratusan kali lipat dan setiap orang wajib membawanya untuk kerja saat ini lebih peduli pada kesehatan mental. Makanya banyak kegiatan internal yang diadakan untuk memastikan karyawan betah dan bahagia. Misal outing, olahraga, nonton bareng, kerja juga lebih diperhatikan sekarang. Buktinya, setiap pekerja mendapatkan asuransi baik dari pemerintah maupun tahun 1950-an, ⅔ pasar tenaga kerja didominasi oleh laki-laki. Kini, lebih banyak perempuan yang bekerja. Bahkan persentase perempuan dan laki-laki hampir lebih banyak tempat kerja yang peduli pada work-life balance atau keseimbangan antara kehidupan kerja dan bekerja jadi lebih fleksibel. Bukan cuma terbatas pada kerja full-time saja, tapi sekarang ada pilihan untuk jadi part-timer atau kondisi kerja ternyata bukan cuma ada di aspek teknologi yang digunakan. Tapi juga merembet ke hal-hal yang sifatnya lebih personal, seperti keamanan dan kesehatan mental. Tentu saja ada banyak faktor yang menyebabkan perubahan ini. Mulai dari inovasi teknologi yang terus-menerus dilakukan, perubahan undang-undang, aktivisme pekerja, sampai dengan dampak globalisasi yang membuat dunia jadi lebih dekat. Namun, di antara semua faktor itu, tidak ada yang lebih dahsyat pengaruhnya daripada pandemi COVID-19. Konon, pandemi yang muncul sejak akhir tahun 2019 ini benar-benar mengubah kondisi kerja di seluruh dunia. Baca juga 15 Pertanyaan Interview Kerja dan Cara Menjawabnya Pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia anjlok sampai 5 persen, sebuah bukti kalau kita menghadapi krisis ekonomi terbesar di generasi ini. Kegiatan ekonomi seperti kunjungan ke berbagai tempat strategis seperti pasar, museum, cafe, dll di seluruh dunia anjlok sampai 60 persen. Di bulan Desember 2020, tercatat ada 15 juta penerbangan yang dibatalkan. Angka ini setara dengan 50 ribu penerbangan yang dibatalkan tiap harinya. Jelas saja kalau jutaan orang kehilangan pekerjaannya. Kalaupun tidak, banyak juga yang mendapat pengurangan jam kerja. Terutama orang-orang yang bekerja di sektor yang tak bisa dibawa ke ranah online seperti bisnis retail. Banyak perusahaan bertahan di kala pandemi dengan mengadaptasi berbagai teknologi, baik untuk kebutuhan internal maupun untuk berhubungan dengan mendorong 25 persen pekerja di seluruh dunia untuk berganti e-learning meningkat pesat di kala kerja remote atau WFH semakin diminati kerja menjadi lebih fleksibel. Tidak cuma opsi part-time atau by project, tetapi keleluasaan dengan jam kerja yang banyak perusahaan yang memperhatikan dan memprioritaskan kesehatan mental McKinsey, Guide2Research, Rockefeller FoundationMenariknya, di balik dampak negatif COVID-19 ini, kondisi kerja dengan basis online justru semakin jaya. Riset McKinsey menyebutkan bahwa pandemi mempercepat adaptasi kerja remote, jual beli online, dan penggunaan sistem otomatis AI. Hal ini juga lah yang mendorong 25 persen pekerja di seluruh dunia untuk berganti pekerjaan. Riset dari Pew Research Center juga menunjukkan hal serupa. Setidaknya 66 persen penduduk Amerika Serikat yang sedang tidak bekerja berencana untuk mengubah karirnya. Kebanyakan dari mereka ingin mengubah karir agar lebih mudah beradaptasi ke dunia kerja yang serba online. Sebagian lagi, ingin mengejar jenjang karir yang lebih jelas dan gaji yang lebih tinggi. Karena itu, orang-orang yang mau mengubah karir biasanya mengikuti berbagai program pelatihan online. Dan, hal ini pun terbukti dengan data yang menunjukkan bahwa berbagai pelatihan online semakin diminati. Tren Dunia Kerja Setelah Pandemi Pandemi COVID-19 benar-benar mengubah dunia ke arah yang tidak terduga. Kalau itu mah kita semua tahu. Lalu apa tren yang perlu kita waspadai setelah pandemi selesai? Simak penjelasan berikut ini. 1. Skill yang dibutuhkan berubah Masih menurut McKinsey, sekitar 100 juta orang perlu berubah karir akibat pandemi COVID-19. Orang-orang yang terdampak kebanyakan yang pendidikannya tidak sampai strata universitas, perempuan, dan bagian dari etnis minoritas. Perubahan karir semacam ini, jelas menguntungkan industri pendidikan. Sebab, untuk bisa benar-benar beralih karir, pastinya pekerja perlu mempelajari skill set relevan di bidangnya. Namun, kebutuhan untuk mempelajari skill baru ini bukan cuma karena perpindahan karir saja. Konon, pekerja di masa depan memang harus mempelajari skill baru untuk dapat bertahan di dunia karir. Jenis skill yang dibutuhkan pun sedikit berubah dibandingkan kondisi sebelum pandemi. Ke depannya, skill yang melibatkan kepekaan sosial dan emosional semakin dibutuhkan dibandingkan skill yang membutuhkan kognisi dasar. Lalu, skill yang berhubungan dengan teknologi juga makin diminati dibandingkan skill yang membutuhkan tenaga fisik. Sebab, kognisi dasar dan tenaga fisik nantinya akan lebih banyak dibutuhkan untuk pekerjaan-pekerjaan dengan rentang gaji yang rendah. Sedangkan, pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus memerlukan skill emosional, sosial, dan penguasaan teknologi akan menawarkan rentang gaji yang jauh lebih tinggi. 2. Remote work Pandemi membuat kerja remote atau kerja virtual semakin banyak diminati. Buktinya, filter “Remote” di LinkedIn penggunaannya meningkat sampai hampir 60 persen sejak Maret 2019. Di seluruh dunia, jumlah lowongan pekerjaan yang menawarkan opsi remote juga meningkat 2,5 kali lipat. Tren semacam ini tentunya sangat menguntungkan, baik untuk pencari kerja maupun perusahaan. Di satu sisi, kamu bisa bebas memilih pekerjaan yang sesuai dengan kriteriamu dimanapun lokasinya. Bahkan, kamu punya kesempatan untuk bekerja di perusahaan asing tanpa meninggalkan rumahmu. Di sisi lain, perusahaan bisa menggunakan kesempatan ini untuk mendapatkan pekerja dengan kualifikasi terbaik dimanapun lokasinya. 3. Fleksibel Dunia kerja di masa depan juga relatif fleksibel dari sisi waktu. Bukan cuma karena pilihan sistem kerjanya yang banyak, seperti kerja part-time, freelance, project based, dsb. Pekerjaan yang sistemnya full-time pun juga ikut berubah. Setelah pandemi, kerja full-time tidak akan sekaku sebelum-sebelumnya. Beberapa perusahaan sengaja menerapkan sistem flexible working hours. Dengan sistem ini, karyawan bebas menentukan jam kerjanya sendiri. Hal yang terpenting adalah targetnya terpenuhi. Tidak sedikit juga perusahaan yang menerapkan sistem kerja empat hari. Ini dilakukan agar karyawan bisa bekerja secara efektif dan mendapatkan waktu libur yang lebih panjang. Menarik sekali, kan? Baca juga 11+ Rekomendasi Buku untuk Fresh Graduate 4. Work-life balance Akibat pandemi, perusahaan kini lebih memperhatikan kesehatan mental pegawainya. Bahkan 77 persen perusahaan di Amerika Serikat menganggap topik kesehatan mental menjadi isu prioritas. Alasannya, tentu sudah jelas. Pandemi tidak saja mempengaruhi kesehatan fisik orang tetapi juga kondisi mental. Terlalu lama tidak keluar rumah, bosan, tidak bisa bertemu dengan orang-orang terdekat, ditambah beban pekerjaan, jelas akan membuat orang stres. Jika perusahaan tidak ikut memperhatikan, sudah pasti perusahaan juga akan mendapatkan imbasnya. Terutama, karena karyawan menjadi tidak produktif dan tidak bisa memenuhi menghindari hal semacam itu, perusahaan kini lebih aktif memberikan fasilitas yang mendukung kesehatan mental karyawannya. Mulai dari akses ke psikolog secara gratis, acara sharing session dengan ahli kesehatan mental, dsb. Di samping itu, perusahaan juga mengadakan kegiatan-kegiatan yang mendorong partisipasi karyawan. Mulai dari acara games, ngobrol bareng, nonton film, dsb. Ini dilakukan agar tiap karyawan tetap bisa berkomunikasi dengan nyaman dan tidak merasa kesepian. 5. Penggunaan AI dan teknologi lainnya Di masa pandemi dan setelahnya, penggunaan teknologi menjadi suatu hal yang tidak bisa dihindarkan. Riset dari McKinsey menunjukkan kalau pandemi ini membuat adopsi teknologi lebih cepat 7-10 tahun dari yang diperkirakan. Teknologi yang dipakai pun beragam. Mulai dari yang digunakan untuk kebutuhan internal dan komunikasi kantor Slack, Zoom, Asana, dll, keamanan data LastPass, ESET Security, VPN, dll, otomatisasi komunikasi dengan pelanggan Intercom, WhatsApp Business, dan sebagainya. Jadi jangan kaget kalau di interview kerja kamu ditanya, “apakah kamu familiar dengan program X?” Karena kemungkinan besar perusahaan akan mencari karyawan yang sudah berpengalaman dengan suatu program. Pekerjaan yang Semakin Diminati Setelah Pandemi Pandemi menyebabkan banyak orang berpikir ulang tentang pilihan karirnya. Nah, kalau kamu salah satunya, bisa nih beralih ke karir yang peluangnya cukup menjanjikan. Software developer ━ mengembangkan dan memperbaiki software. Bekerja untuk membantu infrastruktur IT milik perusahaan berkembang. Gaji di entry level mulai dari Rp11 manager ━ mengelola jaringan dan keamanan data, melakukan perbaikan software dan sistem, melakukan audit, dll. Gaji mulai dari Rp13 security specialist ━ mengamankan sistem dan data yang ada di perusahaan, membuat rencana penyelesaian masalah semisal data kena hack, dll. Gaji mulai dari Rp9 marketer ━ mempromosikan produk dan layanan perusahaan lewat berbagai channel digital. Mulai dari website, SEO, SEM, email marketing, dsb. Gaji mulai dari Rp8 scientist ━ menganalisis data mentah menjadi insight yang dapat berguna untuk pengambilan keputusan perusahaan. Gaji mulai dari Rp12 juga Ingin Tahu Jawaban Terbaik untuk Alasan Melamar Pekerjaan? Cek di Sini! 5+ Hard Skill dan Soft Skill yang Dibutuhkan dalam Dunia Kerja Sampai di sini, kamu sudah cukup update dengan kondisi dunia kerja saat ini. Lalu, bagaimana caranya kamu bisa beradaptasi dan bertahan? Update skill jawabannya! Ini beberapa skill wajib yang perli kamu kuasai. 1. Mencari kerja Lho kok mencari kerja termasuk skill, sih? Kamu nggak salah baca kok. Mencari kerja juga termasuk skill wajib yang perlu kamu kuasai. Sebab, rata-rata orang seumur hidupnya akan berganti pekerjaan setidaknya 12 kali. Tidak sedikit bahkan yang berencana untuk berpindah haluan karir. Entah karena mengejar kenaikan gaji, jabatan, ataupun memang karena berubah ketertarikan. Kalau sekarang belum terpikir sampai ke sana… ya mungkin suatu saat kamu akan kepikiran. Anyway, poinnya adalah… kamu perlu terus update tentang tren dan kondisi pasar dunia kerja. Entah itu dengan memantau postingan-postingan LinkedIn, ngikutin tips dan trik untuk menjalin koneksi, familiar dengan proses dan model perekrutan di perusahaan, ikut workshop dan seminar, dsb. Oh ya, jangan lupa juga untuk cicil update CV atau resume kamu. Jaga-jaga aja daripada ketika butuh kamu bingung dan panik buat updatenya. 2. Percaya diri dengan skill yang kamu miliki Kepercayaan diri adalah modal penting untuk tetap bertahan di dunia kerja. Kenapa? Sebab, dengan rasa percaya diri kamu akan lebih dipercaya oleh bos dan sesama rekan kerja. Dari situ, kamu akan dipercaya untuk terlibat dalam berbagai proyek yang bisa mengembangkan skill dan kepribadianmu. Dalam jangka panjang, kamu akan belajar bagaimana menggunakan kepercayaan dirimu itu untuk mempengaruhi orang lain. Apalagi, kalau kamu memang punya skill yang mumpuni. Ini semua akan membantumu itu sampai di posisi tinggi dalam perusahaan. Nah, masalahnya bagaimana kalau kamu merasa kurang pede? Beberapa tips di bawah boleh lah kamu coba Fokus ke dirimu sendiri ━ abaikan hal negatif yang ada di kantor, seperti gosip, politik kantor, dan obrolan tidak produktif. Lebih baik fokus ke dirimu dan tugas yang kamu kelebihanmu ━ cari tahu apa yang bisa kamu lakukan lebih baik daripada orang lain. Ketika kamu terus-menerus melakukannya, orang lain akan menyadarinya dan menjadikanmu sebagai kekuranganmu ━ jika ada kekurangan yang membuatmu tidak pede, jangan terlalu dibawa stres atau malah dijadikan alasan untuk tak melakukan sesuatu. Belajar lah untuk mengatasi dan memperbaiki kekurangan pada dirimu sendiri ━ percaya bahwa dirimu bisa berhasil dan menyelesaikan berbagai tantangan di dunia pencapaianmu ━ jadikan catatan ini sebagai pengingat kalau kamu lagi down. Bisa juga dijadikan bukti bahwa kamu memang kapasitas dan jago di dirimu sendiri ━ sengaja ambil proyek yang menantang. Kalau kamu bisa menyelesaikannya dengan baik, rasa percaya dirimu pasti akan feedback dari orang lain ━ feedback dari orang lain membantumu melihat kelebihan dan kekurangan yang sering kali luput. Feedback juga membantumu untuk lebih fokus melakukan sesuatu untuk memperbaiki tips di atas membantumu meningkatkan skill percaya diri ya! Baca juga Ingin Tahu Jawaban Terbaik untuk Alasan Melamar Pekerjaan? Cek di Sini! 3. Menampilkan diri dalam wawancara dan di tempat lain Skill yang satu ini jangan sampai kamu remehkan ya. Kemampuan untuk menampilkan diri secara baik di berbagai situasi itu benar-benar investasi lho! Dengan modal satu ini, kamu bisa mendapatkan apapun yang kamu mau. Mulai dari karir impian, koneksi dan jejaring yang kuat, sampai dengan berbagai kesempatan yang tak terbayangkan sebelumnya. Lalu, bagaimana cara untuk bisa menampilkan diri dengan baik? Simak tips berikut ya Perhatikan penampilan dan kebersihan diri ━ pastikan kamu rapi, bersih, berpakaian sepantasnya, dan menggunakan wewangian yang tidak gestur yang menunjukkan kamu gugup ━ jangan hindari kontak mata dengan lawan bicara, membungkuk, sering menyentuh rambut, atau membunyikan sendi gestur yang percaya diri ━ bicaralah dengan jelas dengan volume yang bisa didengar, beri jawaban yang elaboratif tidak sekadar ya, tidak, mungkin, dan hindari nada ragu-ragu. Jangan pernah menginterupsi omongan lawan bicara dan jangan meremehkan kemampuan dirimu empati dan caramu memperlakukan orang lain ━ baiklah kepada orang-orang sekitar resepsionis, waitress, dll, hindari kritik berlebih ke perusahaan sebelumnya, ucapkan terima kasih setelah interview dan kirim thank-you email sifat-sifat yang membuat orang lain tidak tertarik ━ misalnya seperti arogan, malas, tidak menepati janji, suka mengeluh, tidak jujur, tidak bertanggung jawab, melanggar aturan, tidak antusias, tidak stabil, tidak sopan, dan kurang juga 15 Pertanyaan Interview Kerja dan Cara Menjawabnya Gimana? Sekarang sudah lebih paham do & don’ts ketika menampilkan diri kan? Nah, masih ada tiga skill lagi yang perlu kamu kuasai. Yuk lanjut! 4. Asertif dan mau mengambil tindakan Jadi asertif dan punya inisiatif itu nggak kalah penting ketika kamu mau berkarir. Sebaliknya, kalau kamu malu-malu dan menunggu disuruh untuk melakukan sesuatu, bisa jadi malah karirmu nggak bakal tahan lama. Bukan cuma stres dan burnout sendirian, kamu juga jadi terhambat buat berkembang dan dapetin promosi yang kamu idam-idamkan. Eits, jadi asertif nggak sama seperti bossy atau agresif lho. Kamu tetep bisa jadi pribadi yang hangat dan ramah kok untuk jadi orang yang asertif. Terus gimana sih biar bisa jadi asertif? Gini lhoo caranya… Sadari kelebihan dan nilaimu ━ jangan anggap keberhasilanmu sekadar dari keberuntungan. Sadari kalau kamu memang punya kelebihan yang bisa kamu kontribusikan ke apa yang jadi hakmu ━ cari tahu apa saja hal yang memang sudah seharusnya kamu dapatkan dan lakukan. Entah dari company value, peraturan, sampai deskripsi kerjamu. Asal kamu melakukan hal sesuai dengan semua itu, tak perlu takut dengan omongan orang. Kenali batasanmu ━ pahami hal apa saja yang jadi batasanmu ketika bekerja. Misal, kerja di luar jam kantor, dapat tugas di luar job desk utama, dihubungi ketika sedang cuti, dsb. Sebisa mungkin tolak hal-hal yang menurutmu mengganggumu. Karena kalau tidak, kamu bisa stres dan kelihatannya gampang, untuk benar-benar jadi asertif kamu terus berlatih. Jangan bosan-bosan untuk terus menerapkannya di kehidupan sehari-hari karirmu. 5. Menetapkan tujuan & targetmu Namanya juga bekerja dan meniti karir, aneh juga rasanya kalau nggak bicara tentang tujuan dan target. Faktanya, ini juga jadi skill penting untuk dikuasai. Bukan cuma untuk memenuhi target perusahaan, tapi juga untuk perkembangan karirmu sendiri. Sayangnya, kebanyakan orang sering sulit untuk menentukan tujuan dan targetnya sendiri. Alasannya mungkin karena di awal terlalu ambisius menaruh target. Jadi, ketika itu tidak tercapai, mereka terlanjur kecewa dan tidak mau membuat target lagi. Padahal,bahaya juga kalau kamu menjalankan sesuatu tanpa target. Bisa jadi kamu kurang semangat, tidak termotivasi untuk memberikan yang terbaik, dan sulit untuk mengembangkan karir. Kamu mungkin sedang merasa begitu? Nah, makanya kamu perlu memastikan tujuan dan target yang dibuat sudah masuk ke beberapa kriteria ini Spesifik ━ jangan buat target yang sifatnya terlalu umum, misal “sukses” atau “berhasil”. Definisikan targetmu sespesifik mungkin. Terukur ━ buat targetmu bisa diukur agar memudahkanmu mengevaluasinya. Misalnya, berikan deadline atau target angka yang ━ buat target untuk sesuatu yang memang kamu lakukan, nggak aksinya ━ untuk setiap target, sertakan juga hal apa yang perlu kamu lakukan untuk tips di atas, kamu perlu pastikan juga kalau tujuan dan targetmu itu sifatnya positif ya! Misalnya, jangan jadikan “harus pindah kerja” sebagai targetmu karena konotasinya negatif. Sebaliknya, coba ganti dengan yang positif seperti “mendapatkan peluang karir baru”. Dengan begitu, kamu pun lebih semangat dan senang ketika mengejar target. Okay? 6. Bertanya dan meminta bantuan saat dibutuhkan Dahimu mungkin berkenyit ketika membaca skill yang satu ini. Lagi-lagi kamu nggak salah baca, kok. Meminta bantuan itu hal yang lumrah dan bukan tanda kalau kamu lemah. Konon, kamu justru berani karena menunjukkan kalau dirimu tidak tahu dan mau belajar. Dengan cara yang tepat, skill ini bisa membawa karirmu melesat. Itu kenapa tanya dan minta bantuan tidak boleh sembarangan dilakukan. Kalau sembarangan, jatuhnya bakal kelihatan annoying. Jadi, ikutin triknya ya, sob! Coba usaha dulu, baru tanya ━ sebelum bertanya, usahakan kamu sudah semaksimal mungkin mengerjakan tugasmu. Lalu, jelaskan langkah yang sudah kamu ambil ke orang yang kamu tanyai. Ini akan menunjukkan kalau kamu punya inisiatif dan memang tertarik untuk belajar. Tanyakan sesuatu yang spesifik ━ pertanyaan yang kelewat umum biasanya takkan memberikanmu insight apa-apa. Makanya, tanyakan sesuatu yang spesifik. Misal, cara berpikir dan pertimbangan ketika melakukan sesuatu, cara menyikapi skenario tertentu, hubungan yang hangat ━ bangun hubungan yang hangat dan tidak “fake” dengan rekan kerjamu. Siapa tahu kamu diberi kesempatan untuk terlibat di proyek yang lebih serius. Apa malah, ia bersedia menjadi mentor kira-kira semua softskill dunia kerja yang wajib kamu punya. Sekarang kita lanjut ke serba-serbi dunia kerja yang banyak orang kurang tahu. Apa itu? Yuk lanjut baca! Hal-Hal yang Perlu Kamu Ketahui tentang Dunia Kerja Langsung aja cuss baca untuk tahu pendapat “orang dalam” tentang dunia kerja. 1. Perusahaan dan pencari kerja punya sudut pandang beda tentang loker Pernah ngalamin ketika lamaran kerjamu dicuekin HR perusahaan? Tidak ada kabar sampai berminggu-minggu lamanya? Nah, ini sebenarnya adalah salah satu bukti perbedaan antara perusahaan dan pencari kerja dalam melihat loker. Kebanyakan pencari kerja menganggap loker itu bisa diandalkan. Asal kirim CV dan resume saja pasti aman. Karena mereka menganggap dua dokumen itulah yang jadi penentu seseorang diterima bekerja atau tidak. Padahal, proses perekrutan bagi perusahaan tidak sesimpel itu. Selain menerima CV dan resume, perusahaan sebenarnya sengaja menggunakan beberapa pintu rekrutmen sekaligus. Misalnya Koneksi dan rekomendasi ━ perusahaan lebih menyukai kandidat yang mereka kenal atau minimal mendapatkan rekomendasi dari orang yang mereka kenal. Bagi perusahaan, ini akan lebih aman daripada mempekerjakan orang yang tidak mereka kenal sama terlibat di pekerjaan sebelumnya ━ perusahaan juga lebih menyukai orang yang pernah terlibat dengan mereka sebelumnya. Entah itu dari proyek freelance, kerja part-time, konsultan, dsb. Sebab, dari sini perusahaan sudah memahami bagaimana portofolio ━ kalau tidak punya koneksi dan belom sempat berhubungan dengan perusahaan, jalur lain yang memungkinkan adalah portofolio. Jadi, performa dan kapasitasmu dibuktikan dengan hasil pekerjaan yang adanya jalur-jalur tersembunyi macam ini, jelas saja CV dan resume tidak lagi jadi dokumen sakti. Sebaliknya, untuk dapat pekerjaan kamu jadi harus pintar-pintar membangun jejaring. Minimal, dari rekan kerjamu yang dulu-dulu. Disarankan juga buat kamu ikutan magang, melamar jadi pegawai kontrak, ataupun kerja part-time. Dengan begitu, kamu bisa peluangmu untuk diterima kerja full-time juga lebih besar. Jangan lupa juga untuk perbanyak portofolio. Apapun bidang pekerjaanmu. Percayalah, ini bakal jadi investasi yang membedakan kamu dengan ribuan pencari kerja di luar sana. 2. Ekspektasi antara perusahaan dan pencari loker berbeda Di samping cara mendapatkan pekerja yang berbeda, ekspektasi antara perusahaan dan pencari kerja itu berbeda. Pertama, kamu mungkin menganggap proses rekrutmen itu “begitu-begitu aja”. Cukup kirim CV dan resume. Kalau cocok ya dipanggil wawancara, kalau enggak ya terima aja. Hehe. Padahal, bagi perusahaan, memasang loker adalah “Hunger Games” untuk mencari calon pekerja terbaik. Jadi, semisal kamu belum keterima kerja, bukan berarti kamu nggak punya kapasitas. Bisa jadi, ada kandidat lain yang memang lebih cocok untuk perusahaan. Kedua, kebanyakan pencari kerja berharap perusahaan yang akan menawari pekerjaan. Padahal, kenyataannya hanya sedikit sekali kasus yang seperti itu. Jika pun ada, posisi yang ditawarkan pun biasanya sangat teknis. Misalnya, software engineer, developer, cyber security, sysadmin, dsb. Jadi, selama posisi yang kamu incar bukanlah teknis, jangan ragu untuk jadi yang aktif mencari peluang karir. HR perusahaan juga akan sangat berterima kasih padamu karena mempermudah pekerjaannya. Ketiga, kebanyakan menganggap pengalaman kerja adalah satu-satunya yang dipertimbangkan HR ketika rekrutmen. Padahal, perusahaan itu menilai keseluruhan hal tentang dirimu. Mulai dari bagaimana kamu menampilkan diri di sosmed, penampilanmu, bagaimana kamu menjawab pertanyaan di interview, dsb. Keempat, pencari kerja berharap dikabari HR ketika dokumen resume atau CV-nya diterima. Terutama kalau mereka melamar dari website resmi perusahaan atau LinkedIn pribadi HR. Kenyataannya, HR menerima ratusan bahkan ribuan dokumen yang sama dari pencari kerja lainnya. Jadi, mereka tidak akan sempat membalas satu per satu. Itu mengapa, kamu tidak perlu overthink dan baper. 3. Waktu mencari loker tidak bisa diprediksi Ada banyak faktor yang menyebabkan waktu pencarian kerja tidak bisa diprediksi. Beberapa faktor yang bisa dijelaskan antara lain Tingkat persaingan yang tinggi untuk posisi dengan skill kompleks dan gaji yang besar. Proses dan waktu tunggunya bisa dengan kompetensi rendah dan gaji rendah biasanya diproses sangat cepat. Perusahaan belum menemukan kandidat yang masalah internal sehingga proses perekrutan waktu akibat tanggal merah, cuti, dan event yang menyulitkan waktu faktor-faktor yang sangat dipengaruhi perusahaan, ada faktor yang disebabkan oleh pencari kerjanya sendiri. Misal, tidak bisa menunjukkan skill yang dibutuhkan, tanggungan keluarga dan pendidikan, masalah kesehatan, sampai masalah transportasi. 4. Waktu bekerja di satu perusahaan biasanya tidak lama Berbeda dengan orang tua kita yang bisa bekerja di satu tempat hingga belasan atau puluhan tahun, generasi sekarang cenderung suka untuk berpindah-pindah perusahaan. Menurut survey, sebanyak 93 persen pekerja usia 18-24 tahun bekerja kurang dari lima tahun di sebuah perusahaan. Tren yang sama juga ditunjukkan oleh pekerja yang usianya lebih tua. Sebanyak 36 persen pekerja usia 35-44 tahun mengaku bekerja di suatu perusahaan kurang dari setahun. Sisanya, yaitu 74 persen, bekerja kurang dari lima tahun. Lagi-lagi ada banyak faktor yang menyebabkan hal macam ini terjadi. Pekerja yang memutuskan untuk bekerja lama di suatu perusahaan bisa disebabkan karena kewajiban untuk mengurus keluarga, peluang beralih karir yang terbatas, sampai dengan kesulitan untuk belajar skill yang dibutuhkan untuk berpindah karir. Di sisi lain, mereka yang lebih suka berpindah-pindah juga memiliki pertimbangannya sendiri. Misal, mereka lebih menyukai proyek jangka pendek agar lebih fleksibel. Part-time job agar punya hidup yang seimbang atau ingin sambil fokus berbisnis. 5. Sebenarnya kita selalu mencari loker Karena waktu bekerja di suatu perusahaan makin pendek, sebenarnya kita ini ada di posisi selalu mencari pekerjaan lho. Entah disengaja dengan mengirimkan CV dan resume ke berbagai job portal, ataupun yang tidak disengaja seperti ditawari pekerjaan dari pesan LinkedIn. Itu kenapa, skill mencari pekerjaan jadi modal wajib untuk bertahan di dunia kerja. Jadi, sewaktu-waktu ada kesempatan, kamu bisa memanfaatkannya dengan baik. 6. Kebanyakan proses loker beralih ke online Dengan perkembangan teknologi yang makin canggih, tidak perlu heran lagi kalau proses mencari kerja akan beralih ke online. Itu mengapa, kamu perlu familiar dengan berbagai hal online yang kamu hadapi. Misal, untuk mencari kerja kamu sudah harus familiar dengan berbagai platform online yang tersedia. Mulai dari LinkedIn, JobStreet, Glints, Kalibrr, dan sebagainya. Kamu juga bisa menjalankan personal branding di berbagai media sosialmu. Mulai dari Facebook, Instagram, Twitter, sampai Pinterest agar kelihatan lebih pantas ketika di-kepo oleh HR. Lalu, akan sangat membantu juga kalau kamu mulai berkenalan dengan berbagai tools yang mendukung pekerjaan. Misalnya, Trello atau Asana untuk memanajemen proyek atau tugas, Zoom untuk video call, Discord untuk chat dan komunikasi. Semakin familiar kamu dengan berbagai teknologi ini, tentu saja peluangmu jadi lebih besar. Kamu bisa dihubungi lewat mana saja. Pun, kamu juga terlihat lebih adaptif dengan dunia kerja. Mantap, bukan? Jadi, Sudah Siapkah Kamu Terjun ke Dunia Kerja? Akhirnya, sampai juga kita di akhir artikel ini. Dari bacaan ini, kamu jadi tahu kalau dunia kerja ikut berubah akibat pandemi. Biar tidak lupa, ini dia beberapa poin penting yang perlu kamu catat Dunia kerja berubah menjadi lebih fleksibel dengan adanya remote work, tren work-life balance, dan penggunaan berbagai teknologi karir yang menjanjikan ada di sektor IT. Mulai dari software developer, IT security specialist, digital marketer, sampai data yang dibutuhkan untuk bekerja juga makin beragam. Mulai dari pencari kerja itu sendiri, menampilkan diri, menjadi asertif, menetapkan tujuan dan target, serta kemampuan untuk minta banyak perbedaan mindset antara pencari kerja dan perusahaan. Perbedaan ini perlu kamu pahami agar bisa menyesuaikan dengan permintaan Itu dia semua serba-serbi dunia kerja yang wajib kamu tahu. Harapannya kamu sudah bisa mengenal dunia kerja dengan lebih dalam dan mantap melanjutkan perjalanan karir selanjutnya. Jadi, sudah lebih siap kan sekarang?Sebagai manusia yang hidup di dunia, kita dituntut untuk belajar terus menerus tiada henti. Ya, mempelajari apapun itu mengikuti perkembangan dunia yang semakin maju. Hal ini dikarenakan memiliki bekal ilmu yang cukup, akan membuat seseorang lebih bijak dalam bersikap maupun bertindak. Tak hanya itu, dengan berilmu, kita juga akan lebih hati-hati dalam menjalani kehidupan. Ilmu tidak harus kita dapatkan di bangku sekolah atau perkuliahan lho, namun kita bisa mendapatkan ilmu darimana saja, bahkan dari sebuah obrolan dengan seseorang di tempat yang tidak kita duga. Itulah mengapa, penting bagi seseorang mencari ilmu dengan baik, tekun, dan sepanjang hayat. Selain itu, dalam mencari ilmu juga harus penuh semangat dan tidak mudah menyerah. Sebagai makhluk sosial memiliki ilmu pengetahuan adalah sebuah keharusan. Dengannya, kita dapat menjalani kehidupan dengan baik dan benar serta menggapai segala impian yang dimilki. Henry Ford pernah berkata, “siapa saja yang berhenti untuk terus belajar, maka ia bisa dikatakan sudah tua.” Begitu pula, Harvard Health Publications mengungkapkan bahwa, tingkat pendidikan formal yang lebih tinggi berkaitan dengan fungsi mental yang lebih baik di masa tua nanti. Seperti itulah pentingnya belajar dan terus meningkatkan keilmuan yang dimiliki karena membuat otak dan mental lebih sehat di masa senja. “Ilmu saat ini adalah teknologi masa depan.” -Edward Teller Teknik Sederhana Untuk Belajar Apapun Lebih Baik Setelah memahami pentingnya belajar, pasti kita jadi merasa semangat untuk terus mencoba hal baru, bukan? Tapi, terkadang sulit juga untuk memahami ilmu atau keahlian baru yang sedang dipelajari, bukannya makin bisa eh malah makin desperate! Pernah begitu? Seorang fisikawan dari Amerika, Richard Feynman yang memenangkan penghargaan Nobel di bidang fisika pada tahun 1965 telah mengembangkan teori seni belajar atau dikenal dengan The Feynman Learning Technique. Formula The Feynman Learning Technique diyakini dapat membantu memahami sebuah informasi sulit , ilmu pengetahuan baru, dan ide kompleks ke dalam hal-hal yang mudah diterapkan. Formula seperti ini dapat kamu terapkan tatkala berproses mempelajari sebuah keahlian baru lebih mudah dan cepat. Lalu, bagaimana caranya? Simak pembahasan di bawah sampai akhir ya! Baca juga Cara Mudah Belajar Bahasa Asing Paling Efektif dan Cepat 7 Cara Belajar Apapun lebih Cepat Dengan Mengajar “I hate this topic! I don’t understand it and I’m never going to! And even if I did, how am I supposed to remember this anyway, huh?” Proses belajar memang tidak mudah terlebih jika kamu harus mempelajari materi yang tidak kamu sukai. Pernah merasakan hal itu? Lalu bagaimana cara mensiasatinya? Pada bagian ini Lister sudah merangkum teknik mengatasi masalah tersebut dari fisikawan Amerika, Richard Feynman. Pernah mendengar ungkapan seperti “when we teach, we learn?” Beberapa hal yang akan kamu dapatkan ketika belajar dengan mengajar Terdorong untuk meninjau kembali hal yang dipelajariTerdorong untuk mengorganisir pengetahuan yang dimilikiMembantu menemukan gap/celah untuk melakukan perbaikan pada materi yang belum dipahamiTercipta proses belajar yang lebih practical, rewarding, dan meaningful. Ambil Satu Topik dan Buat List Pertanyaan Kamu Tentang Topik Itu Langkah utama menerapkan formula ini adalah menentukan satu topik yang hendak kamu pelajari dan buatlah pertanyaan sebanyak-banyaknya. Untuk apa? Untuk men-trigger otak agar berpikir lebih jauh dan mencari pemahaman tentang ilmu baru tersebut. Pilih satu tema dari daftar tersebut dan tulis di atas kertas kosong Pada langkah ini, tulis segala sesuatu yang kamu pahami dari tema itu. Coba biarkan hal itu mengalir tanpa membuka buku catatan atau mencari di halaman pencarian terlebih dahulu. Nah, ketika sudah benar-benar tidak tahu, kamu boleh melengkapi kekosongan dengan membuka buku catatan. Membayangkan sedang mengajarkan konsep tersebut pada orang lain Kemudian, lakukan langkah selanjutnya yaitu menciptakan ruangan atau kamar yang terdapat whiteboard untuk memulai mengajar konsep itu. Bagaimana jika tidak ada orang lain yang mau mendengarkan kita? Lakukan saja sendiri tidak masalah. Lalu, bayangkan pertanyaan seperti apa yang akan muncul dalam benak mereka serta bagaimana konsep ini akan relate kepada kehidupan mereka. Identifikasi hal – hal yang masih belum bisa kamu jelaskan dengan baik Tahap ini adalah tahap dimana kita mengevaluasi diri pada bagian apa kita sulit menjelaskan sehingga harus dipelajari lagi. Pelajari lagi konsep itu dan explore cara lain untuk menjelaskannya Buka kembali catatan bukunya, browsing, bertanya pada guru atau mentor untuk menjelaskan secara lebih simpel. Lalu ulangi step 2 dan 3. Menyederhanakan penjelasan menggunakan kata simpel dan analogi Sampai di tahap 6 ini seharusnya kamu sudah mampu menjelaskan konsep tersebut dengan baik. Selamat! Saatnya tantang diri kamu sendiri untuk kembali menjelaskan dengan cara yang lebih simpel dari sebelumnya. Gunakan kata-kata yang lebih mudah dipahami, disertai analogi yang visual. Proses ini akan membantu menanamkan konsep pada otak dan mengubah pemahaman kamu dari baik menjadi sangat baik! Ajarkan konsep yang telah kamu pelajari pada orang lain Jadilah mentor atau guru. Tulislah buku atau artikel yang membahas konsep tersebut. Mulailah bersenang-senang dengan membagi informasi itu pada orang-orang yang membutuhkan. “If you can’t explain something simply, you dont understand it well enough.”Albert Einsten Itulah beberapa formula The Freynman Technique yang bisa kamu coba, fellas. Selamat mencoba! Baca juga artikel menarik lainnya Belajar Ucapan Selamat Makan dalam Bahasa Jepang Contoh Surat Lamaran Kerja Terbaik dan Profesional Apa itu Flexing? Tak Hanya Sekadar Pamer Arti FOMO yang Belakangan Viral, Bagaimana Penggunaannya? [Cerita Alumni] Demi Studi S-2 dan Inspirasi Menulis Lagu, ini Kisah Gratius Domini Serang Daftar General English for Adults di Lister Referensi Gambar
Inimemberikan tantangan kepada semua elemen dan jenjang pendidikan untuk mempertahankan kelas tetap aktif meskipun sekolah telah ditutup.30 2. Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 Proses pembelajaran di sekolah merupakan alat kebijakan publik terbaik sebagai upaya peningkatan pengetahuan dan skill seseorang.
You don't have permission to access this resource. Apache/ Debian Server at Port 80Tadiyang pertama ada alat-alat dirumah yang termasuk benda isolator, Kita sudah ketahui bersama benda isolator merupakan benda yang tidak dapat menghantarkan listrik dengan baik. Selain contoh yang sudah disebutkan oleh kelompok dua tadi, contoh lain ada jaket kain, sepatu kulit dan meja kayu. Apa kalian sudah mengerti ?
Apaitu manhaj salaf dan mazhab, mana yang lebih baik, apakah harus memilih salah satunya, berikut penjelasan yang mudah dan gamblang dalam masalah ini nanti akan dijelaskan semuanya secara sederhana agar mudah di pahami. Baik kita akan mulai dari, apa itu manhaj salaf, apa itu mahzab, dan nanti baru ketahuan dengan jelas apa itu dakwahJadi kamu itu orangnya.... Banyak orang tidak tahu sebenarnya orang seperti apa diri mereka sendiri. Padahal, kamu harus tahu dengan jelas orang seperti apa dirimu agar kamu tidak mudah disetir oleh orang lain untuk melakukan apa yang orang itu mau. Selain itu, tidak mengetahui siapa dirimu hanya membuat kamu kehilangan arah tentang apa yang harus kamu sampai kamu kehilangan jati dirimu. Berikut ini adalah tujuh pertanyaan yang bisa membuatmu tahu sebenarnya orang seperti apa dirimu “Apa yang paling kamu sukai dari dirimu?”Photo by Brooke Cagle on UnsplashSetidaknya kamu harus menyebutkan satu hal yang kamu sukai dari dirimu. Entah itu secara fisik atau sifat, setidaknya kamu menyebutkan satu hal saja. Dengan mengetahui apa yang kamu sukai dari dirimu, maka kamu akan bangga dengan dirimu sendiri. Kamu akan tahu bahwa kamu pantas dicintai karena kamu sudah mencintai dirimu sendiri. Kamu akan tahu bahwa kamu pantas untuk diperlakukan baik oleh orang “Kalau kamu dapat banyak uang, apa yang ingin kamu beli pertama kali?”Photo by Anthony Martino on UnsplashBeberapa orang mungkin menjawab akan menyumbangkannya ke yayasan kanker, beberapa lagi akan menabungnya untuk pendidikan anaknya nanti dan sebagian lagi ada yang mau keliling dunia sampai uangnya habis. Dari pertanyaan ini, kamu bisa tahu orang seperti apa dirimu itu. Apakah uang akan membuatmu lupa segalanya atau membuatmu semakin murah “Apa yang paling kamu takuti?”Photo by Blake Connally on UnsplashHal yang kamu takuti adalah hal yang akan menahanmu dari masa depan. Kamu akan mengalami kesulitan saaat kamu ingin melangkah maju karena ada ketakutan yang menghalangimu. Ketakutan bisa mengubah seseorang. Bisa menjadi lebih baik tapi juga bisa lebih buruk. Saat kamu mengetahui apa ketakutanmu, akan lebih mudah untukmu bisa menemukan cara paling efektif yang bisa membuatmu lepas dari ketakutanmu “Apa yang kamu pikirkan tentang dirimu lima tahun dari sekarang?” Photo by Kate Williams on UnsplashMenetapkan tujuan untuk masa depanmu adalah hal yang penting. Tapi, jangan membuatmu menjadi sangat serius sehingga kamu kehilangan kesempatan untuk menikmati setiap prosesnya. Tujuan boleh ada, tapi proses menyenangkan juga jangan sampai ketinggalan. Dengan membayangkan dirimu lima tahun dari sekarang, pikiran kamu akan merekamnya dan membuatmu ingin benar-benar mencapainya lima tahun “Hal apa yang paling membanggakan dari dirimu?”Photo by Daniel Apodaca on UnsplashApa kamu bangga dengan gelarmu, apa kamu bangga dengan perjalanan karirmu? Apa kamu bangga dengan memiliki pasangan yang baik? Apa yang kamu banggakan? Dengan tahu apa yang paling membanggakan untukmu bisa membuatmu selalu bersyukur. Bisa juga membuatmu melihat segala sesuatu secara baik walau banyak hal buruk yang “Hal apa yang paling membuatmu bersyukur?”Photo by Vinicius Wiesehofer on UnsplashApa yang paling kamu syukuri dari hidupmu dan kenapa? Hidupmu akan jadi jauh lebih baik saat kamu tahu hal apa yang paling kamu syukuri karena kamu akan memperlakukan hal tersebut dengan sebaik-baiknya. Sebagai contoh hal yang paling sederhana seperti memiliki hewan peliharaan yang bisa selalu menemanimu, maka kamu jelas akan memperlakukannya dengan baik. Itu juga bisa membantumu untuk tahu bagaimana dirimu yang sebenarnya. Apakah kamu orang yang murah hati, bijaksana, lemah lembut atau arogan dan “Kualitas diri apa yang kamu miliki?”Photo by Luiza Sayfullina on UnsplashHanya kamu yang tahu sifat apa yang kamu miliki. Dan pastinya tidak ada orang sempurna di dunia ini yang memiliki seluruh kelebihan tapi tidak memiliki kekurangan. Setelah kamu tahu tentang kualitas diri yang kamu miliki dan tidak, maka kamu pasti ingin mengubah sifat-sifat jelek yang ada padamu untuk jadi lebih baik lagi. Pikirkan tentang kelemahanmu saat kamu mendengar pertanyaan ini dan itu akan membantumu ada orang yang bertanya sosok seperti apakah dirimu maka kamu sudah bisa menjawabnya sendiri. Jangan berbohong agak kelihatan baik, kamu hanya perlu menjadi apa adanya dirimu. Tidak sombong walau baik, tidak juga minder saat punya sifat tidak baik. Semua orang jelas lebih suka keburukan yang jujur dibanding kebaikan yang bohong.
1 Yang terpenting, jaga rahasia. Tak perlu dijelaskan lagi bahwa menjalin afair dengan pria sudah menikah adalah sesuatu yang umumnya dihindari. Yang jelas, menjalin afair dengan pria sudah menikah merupakan cara mudah untuk merusak hidup banyak orang, termasuk hidup Anda sendiri. Namun, jika sudah terlambat untuk dicegah, Anda masih bisaMungkin, beberapa di antara kamu masih merasa gugup saat berbicara di depan umum. Jika termasuk dalam golongan tersebut, public speaking adalah skill yang wajib kamu pahami. Kemampuan yang satu ini akan menuntunmu ke dalam sebuah arena yang bernama dunia kerja, di mana kamu pasti akan tampil di hadapan umum, lantas berbicara di depan mereka semua. Kamu akan ada di situasi harus membawakan materi, presentasi, atau bahkan memimpin meeting. Nah, tanpa adanya kemampuan public speaking yang baik, mungkin kamu akan kesulitan mengikuti arus dunia kerja. Alhasil, jenjang kariermu tidak berjalan seperti yang dibayangkan. Memangnya, seberapa penting, sih, kemampuan ini? Mengapa kita harus menguasainya dengan baik, khususnya dalam dunia kerja? Nah, Glints akan coba menjawab semuanya dalam artikel ini. Tanpa basa-basi lagi, yuk, simak pembahasannya! Apa Itu Public Speaking? © Sebelum membahas metode dan cara meningkatkannya, pertama-tama kita perlu mengulas definisi dari soft skill tersebut. Melansir laman ThoughtCo, public speaking adalah sebuah seni berpidato, di mana pembicara berkomunikasi dengan audiensnya melalui presentasi lisan. Lalu, menurut Cleverism, ia dapat dianggap sebagai skill yang bisa digunakan untuk membangun keterlibatan atau relasi dengan audiens saat berkomunikasi di depan umum. Hal tersebut berlaku baik di depan orang-orang yang sudah dikenal atau belum sama sekali. Kamu pasti sering melihat orang-orang yang berpidato dengan lancar dan baik di hadapan ratusan atau bahkan riburan orang. Nah, pada dasarnya, orang tersebut memanfaatkan kemampuan public speaking supaya percaya diri dan dapat menyampaikan informasi yang jelas kepada semua orang di depannya. Secara umum, kemampuan ini memegang peranan penting untuk membawa seseorang terlihat lebih profesional. Sering kali, beberapa orang merasakan ketakutan yang besar saat diminta tampil di hadapan banyak orang. Padahal, rasa ketakutan tersebut dapat diatasi dengan baik jikalau kamu mampu menguasai kemampuan public speaking. Oleh karena itu, kemampuan ini bisa dibilang menjadi salah satu senjata utama yang harus dipersiapkan oleh seseorang sebelum memasuki dunia profesional. Metode Public Speaking © Seperti yang sudah Glints paparkan, public speaking merupakan seni berbicara di depan umum yang dapat digunakan untuk menggaet minat audiens dan membuat mereka ikut terlibat dalam presentasi. Nah, dalam pelaksanaannya, terdapat empat metode khusus yang bisa diikuti oleh para pembicara. Metode-metode ini sejatinya dapat dimanfaatkan sesuai keperluan dan gaya berbicara yang ingin dilontarkan oleh presentator. Penasaran apa saja metode public speaking yang dapat kamu gunakan? Berikut adalah penjelasan lengkapnya. Yuk, disimak! 1. Improptu style Metode public speaking pertama yang kerap digunakan oleh para profesional adalah improptu style. Secara teoritis, istilah pidato “improptu” memiliki makna “dibuat di tempat.” Maka dari itu, metode ini mengacu pada pembicara yang tidak banyak berlatih dengan naskah yang tidak banyak dipersiapkan. Pidato yang dipersiapkan dengan metode ini umumnya pendek dan seringkali diberikan dengan sedikit atau tanpa pemberitahuan sama sekali. Catatan jarang digunakan dan pembicara umumnya melihat langsung kepada penonton. Hasilnya, mereka mampu membuat penonton terlibat dengan lebih mudah. Metode ini dipilah menjadi 3 kategori yang berbeda, yakni dari rentang sama sekali tidak ada persiapan, sedikit persiapan, dan berlatih sekadarnya. 2. Manuscript style Metode public speaking berikutnya yang dapat kamu gunakan untuk keperluan presentasi adalah manuscript style. Melansir Lumen Learning, metode ini mengacu pada teknik berpidato dengan naskah yang sudah dipersiapkan secara baik. Metode ini biasanya dimanfaatkan oleh para pejabat negara atau bagi mereka yang hendak memberikan sambutan di acara resmi atau formal. Metode manuscript umumnya digunakan untuk menghindari terjadinya kesalahan karena setiap kata yang diucapkan akan diperhatikan oleh masyarakat luas dan dikutip oleh media massa. 3. Memorized style Memorized style merupakan salah satu metode public speaking yang paling sering digunakan dalam dunia profesional. Metode ini mengacu pada teknik menghafal skrip yang akan dibacakan kepada audiens secara verbatim, atau kata demi kata agar bisa disaring dengan mudah. Metode ini, menuntut pembicara untuk menguasai semua susunan bahasa, ide, dan gagasan yang terdapat di dalam skrip. Maka dari itu, metode memorized sejatinya lebih cocok untuk mereka yang memiliki daya ingat tinggi. Selain itu, metode ini juga cocok untuk pembicara dengan pembahasan atau topik yang menarik dan sederhana. 4. Extempore style Metode public speaking terakhir yang dapat kamu manfaatkan untuk kebutuhan presentasi adalah extempore style. Menurut Study, dari keseluruhan metode di atas, metode extempore merupakan gaya berpidato yang sangat dianjurkan untuk pembicara di ranah profesional. Mengapa demikian? Sebab, metode ini mendorong pembicara untuk menggunakan skrip pidato yang hanya berisi outline dan pokok-pokok penunjang. Dengan menggunakan outline dan aspek-aspek penunjang, pembicara memiliki pedoman untuk mengatur gagasan dalam pikiran yang akan mereka sampaikan ke audiens. Metode ini juga akan mengurangi kesalahan saat presentasi. Pasalnya, outline yang terdapat dalam skrip dijamin bisa mengurangi rasa takut akan kekeliruan. Tujuan Public Speaking © Pada dasarnya, public speaking telah digunakan manusia untuk berbagai keperluan, seperti menjadi persuasif dan memicu tindakan tertentu. Keterampilan berbicara di depan umum juga dapat dimanfaatkan untuk keperluan biasa, seperti pesta pernikahan atau rapat dewan. Meskipun demikian, keterampilan satu ini hadir dengan berbagai tujuan yang sejatinya lebih bermakna. Selain itu, meskipun semua yang dilakukan terlihat serupa, teknik penyampaian yang digunakan akan disesuaikan dengan tujuan seseorang berbicara di muka umum. Nah, berikut ini adalah lima tujuan utama dari public speaking yang perlu kamu ketahui. 1. Memberikan motivasi Salah satu tujuan utama dari skill public speaking adalah memberikan informasi. Tujuan satu ini kerap dimanfaatkan oleh motivator, guru, dan atasan yang ingin melihat pendengarnya berkembang. Dengan kemampuan berbicara di depan umum, kamu dapat menyampaikan pesan motivasi secara tepat dan memengaruhi pola pikir seseorang agar mereka menjadi lebih bersemangat. 2. Menyampaikan informasi Menurut Classroom, tujuan paling mendasar dari public speaking yang kerap dimanfaatkan oleh banyak orang adalah untuk menyampaikan informasi. Jenis informasi yang diberikan juga cukup beragam, mulai dari ilmu pengetahuan, berita terkini, hingga pengumuman layaknya hasil penelitian gerakan sosial. Keberhasilan upaya pembicara untuk menginformasikan sesuatu diukur dengan seberapa baik audiens memahami, mempertahankan, dan menerapkan ide-ide yang disampaikan. 3. Mengendalikan situasi Public speaking juga bisa menjadi cara yang baik untuk mengendalikan situasi tertentu. Sebagai contoh, apabila suatu acara kurang ramai dan terjadi keheningan, pembicara dapat mengambil alih untuk membuat suasana kembali ramai. 4. Memengaruhi audiens Seperti yang sudah Glints jelaskan, keterampilan berbicara di muka umum dapat digunakan untuk memengaruhi pola pikir dan perilaku audiens. Dalam dunia public speaking sendiri, meyakinkan audiens merupakan tujuan yang mendasar. Pasalnya, hal ini menyiratkan bahwa informasi dalam pidato berhasil diraih dan disampaikan secara efektif. Profesi seperti sales tentunya sering menggunakan skill ini untuk memengaruhi konsumen supaya membeli produk yang mereka tawarkan. 5. Menghibur Menurut Lumen Learning, public speaking adalah sebuah keterampilan yang bisa dimanfaatkan untuk menghibur audiens. Kamu bisa ambil contoh dari para stand up comedian yang menggunakan skill ini ketika sedang berkarya. Saat seorang stand up comedian menyampaikan leluconnya, mereka tidak hanya memanfaatkan cerita lucu, gestur tubuh dan mimik muka juga ambil peran agar pesan yang disampaikan bisa menghibur. Manfaat Public Speaking © Sekilas kita sudah membahas bahwa public speaking adalah kemampuan untuk membuat seseorang terlihat percaya diri saat berbicara di hadapan banyak orang. Secara garis besar, kemampuan ini penting untuk dikuasai oleh seseorang demi prospek karier yang cemerlang ke depannya. Mengapa demikian? Dengan menguasai public speaking, setidaknya akan ada manfaat yang kamu dapatkan. 1. Meningkatkan kepercayaan diri Public speaking akan membantumu untuk terus meningkatkan rasa kepercayaan diri. Hal tersebut tentu sangat berguna bagi perkembangan kariermu ke depannya. Semakin kamu percaya diri tampil di depan banyak orang, performamu akan terlihat bagus di mata orang lain. 2. Menumbuhkan leadership Kamu tentu ingin kariermu melesat hingga jadi manajer, bukan? Bagi seorang manajer, salahsatu tugas utamanya tentu berbicara di hadapan bawahannya, entah itu saat meeting, presentasi proyek, atau hal-hal lainnya. Nah, public speaking memegang peran penting untuk membantu seorang manajer supaya dapat mengontrol dirinya dan membawakan materi atau informasi dengan jelas kepada bawahannya. Di sisi lain, kemampuan ini juga membantumu untuk mengayomi bawahanmu. Hal tersebut tentu perlahan-lahan akan menumbuhkan sifat leadership dalam diri seseorang. 3. Menyampaikan ide atau pendapat dengan lancar Dipetik dari Skills You Need, berbicara di depan umum adalah salah satu cara terbaik untuk menyampaikan ide atau pendapat. Sering kali kita merasa ragu atau bahkan tidak percaya diri mengemukakan sesuatu, terutama saat meeting. Nah, itu adalah salah satu hal yang harus kamu hindari jika ingin menapaki jenjang karier yang bagus. Melalui kemampuan public speaking, kamu dapat mengatasi masalah tersebut dengan baik. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, kemampuan ini akan membantumu untuk meningkatkan rasa percaya diri, termasuk saat ingin menyampaikan ide atau pendapat. Ketika sudah berhasil menyampaikan ide atau pendapat dengan baik, bisa jadi kamu akan dianggap sebagai orang yang berkompeten. Melihat semua manfaat di atas, secara tidak langsung kemampuan ini dapat mengantarkanmu kepada jenjang karier yang bagus ke depannya. 4. Meningkatkan jenjang karier Menurut laman Virtual Speech, manfaat lainnya yang bisa kamu raih dengan memiliki skill public speaking adalah meningkatnya jenjang karier. Secara tak langsung, public speaking dapat menumbuhkan relasi profesionalmu. Semakin besar relasi, semakin besar peluang dan potensi perkembangan kariermu. Tak hanya itu, keterampilan berbicara di depan umum juga dapat membantumu menonjol di tempat kerja. Kamu akan belajar untuk berbicara dalam rapat, mempromosikan ide-ide secara mumpuni, dan menampilkan diri sebagai seorang profesional. Kemampuan ini juga dapat membantumu untuk menjadi lebih unggul dan meyakinkan dalam wawancara kerja. 5. Meningkatkan skill berpikir kritis Ternyata, mempelajari skill public speaking dapat menjadi cara yang ampuh untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis. Mengapa demikian? Sebab, menulis naskah pidato membutuhkan pemikiran yang cermat, mulai dari riset audiens hingga membuat kalimat penutup. Di sini memiliki pesan moral saja tidak cukup. Kamu juga harus mencari cara terbaik untuk menyesuaikan pesan tersebut agar sesuai dengan kebutuhan audiens. 6. Menjadi lebih persuasif Kemampuan berbicara di depan umum adalah salah satu cara paling ampuh untuk menyatukan orang-orang di bawah tujuan yang sama. Hal ini berlaku karena mereka yang menguasai skill ini secara tak langsung menjadi lebih persuasif dan bisa memotivasi orang untuk mengambil tindakan tertenu. Bukan rahasia lagi bahwa manusia telah menggunakan keterampilan berbicara di depan umum untuk membuat perbedaan. Nah, skill ini dapat memberikanmu kesempatan untuk memengaruhi rrekan kerja dan atasan untuk berbagai kesempatan baru. Cara Meningkatkan Kemampuan Public Speaking © Sekarang kita sudah tahu kalau public speaking adalah salah satu kemampuan yang wajib dikuasai, utamanya bagi para profesional. Jika saat ini kamu memang belum benar-benar menguasainya, jangan khawatir. Sebab, kemampuan ini dapat ditingkatkan perlahan-lahan, asalkan kamu konsisten dalam menjalankannya. Lalu, kira-kira, bagaimana, ya, cara meningkatkan kemampuan public speaking? 1. Latihan dan latihan Merasa gugup saat hendak maju di depan umum memang hal yang wajar dialami. Akan tetapi, semua itu dapat diatasi dengan baik jika kamu berlatih dan mempersiapkan diri dengan baik sebelumnya. Mengutip Harvard Extension School, berikan waktu sejenak untuk kembali berlatih dan mempersiapkan diri dengan membaca ulang catatan yang ingin disampaikan nanti. Selain itu, latihlah dirimu dengan merekam semua pembicaraan melalui video. Setelah itu, kamu bisa melihatnya untuk dijadikan sebagai bahan evaluasi. Jika sempat, minta bantuan temanmu untuk mendengarkan rekaman tersebut dan memberikan kritik serta saran. 2. Pahami audiens Ingat, saat berbicara di depan umum, kamu tidak berbicara tentang dirimu, melainkan tentang audiens. Oleh karena itu, pahami terlebih dahulu siapa saja audiens yang akan datang untuk menontonmu. Hal ini akan membantumu untuk menyampaikan pesan yang tepat kepada mereka. Sebagai contoh, audiens yang akan datang rata-rata berusia 20-25 tahun. Nah, berarti kamu harus bisa menyampaikan pesan dengan bahaya yang sesuai dengan mereka. Selain itu, kamu juga bisa mencari celah untuk menyelipkan humor yang sesuai dengan orang-orang seumuran mereka. 3. Latih gaya tubuh Selain komunikasi verbal, komunikasi nonverbal juga penting untuk diperhatikan dalam public speaking. Menurut Verywell Mind, kombinasi antara ekspresi wajah, gerak tangan, dan gerakan tubuh penting untuk diperhatikan karena dapat menyampaikan apa yang ada di dalam pikiranmu. Jadi, sebisa mungkin, latihlah gerak tubuhmu dengan baik, mulai dari gerakan tangan, posisi tubuh yang tegak, serta pandangan mata yang terus melihat kepada audiens. Jangan sampai, gerak tubuhmu hanya terhenti di satu tempat, begitu juga dengan pandangan matamu. Kuasai panggung sebaik mungkin supaya dapat membawa atmosfir yang bagus bagi audiens. 4. Pelajari teknik para pemberi presentasi ternama Langkah terakhir yang bisa kamu gunakan untuk mempertajam kemampuan public speaking adalah dengan mempelajari teknik para pemberi presentasi ternama. Melansir laman Best Colleges, strategi ini merupakan salah satu cara terbaik untu memperkaya kemampuan berbicara di depan umum. Pasalnya, para profesional ternama ini sudah pasti memiliki teknik berbicara yang mumpuni dengan pengalaman presentasi yang berlimpah. Ketika kamu sedang mengamati orang-orang ini, perhatikan bahasa tubuh dan cara mereka mengatur kecepatan berbicaranya. Selain itu, perhatikan cara mereka menggunakan jeda untuk membuat audiens tetap terlibat dan tidak bosan. Mereka bahkan bisa menggunakan humor atau anekdot dengan cara yang tepat dan efektif. Intinya, catat semua teknik dan kelebihan yang dimiliki oleh sosok-sosok tersebut. Setelah itu, jangan lupa untuk berlatih menggunakan catatan tersebut secara mandiri. Nah, itu dia penjelasan mengenai public speaking beserta cara meningkatkannya. Pada hakikatnya, kemampuan ini adalah kunci untuk membuka gerbang ke jenjang karier yang lebih luas lagi ke depannya. Oleh karena itu, pelajari dengan baik supaya kariermu makin gemilang, ya. Selain info soal skill satu ini, kamu mungkin punya kebutuhan akan informasi seputar karier lainnya. Yuk, sampaikan lewat survei 7 menit kami. Kamu bisa menceritakan konten apa saja yang kamu perlukan untuk mendukung perkembangan kariermu. Ada voucher webinar gratis di Glints ExpertClass untuk 5 orang beruntung, lho! Di sana, ada ragam kelas yang bisa membantumu meningkatkan skill. Yuk, isi surveinya dengan klik tombol di bawah! Public Speaking Why Public Speaking and Communication Are So Important to Your Career 10 Tips for Improving Your Public Speaking Skills How to Improve Your Public Speaking Skills 10 Ways to Improve Your Public Speaking Skills Methods of Delivery What Is Public Speaking and Why Do I Need to Do It? What Are the Three Main Goals of Public Speaking?
| Πιдυк ичиклафοծ | Т ዱωзаրቱвեфሉ | Ի едካծե |
|---|---|---|
| Зኒքаրиտому ξաф жи | ኪνокևթоցаσ шоσоςիν | Ц осрοсаբደчի |
| ኖሒаκαሻофι храκеፊፁ | Фኛժизо զ | Отусяноко ποмаξиյ |
| Оձеዝιμ аσантու | Вι дрጎйу | ዐ τεጎ |
Pernahkah kamu merasa bahwa waktu 24 jam dalam sehari tidak cukup apalagi banyak pekerjaan menumpuk. Rasa-rasanya ingin tambahan waktu dalam sehari agar pekerjaan bisa selesai. Sebenarnya, waktu tersebut bisa lho dihabiskan untuk menyelesaikan pekerjaan asalkan diorganisir dengan baik. Manajemen waktu inilah yang berperan memaksimalkan waktu yang kamu punya untuk menyelesaikan tugas. Gak semua orang paham cara menggunakan waktu yang mereka punya dengan sebaik mungkin. Mungkin juga banyak dari mereka yang bahkan lalai untuk memahami konsep waktu yang berharga. Nah, di sinilah manajemen waktu diperlukan. Yuk, pahami tentang manajemen waktu di penjelasan di bawah ini! Apa itu manajemen waktu? Manajemen waktu adalah perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan produktivitas terhadap waktu. Waktu merupakan sumber daya yang terbatas, maka dari itu sangat perlu dikelola secara efisien dan efektif. Atkinson menjelaskan pengertian manajemen waktu adalah suatu jenis keterampilan yang berkaitan dengan berbagai bentuk upaya dan tindakan individu yang dilakukan dengan terencana agar seseorang mampu memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Tujuan manajemen waktu adalah mencapai target dalam rentan waktu yang sudah ditetapkan. Dengan begitu, waktu tersebut akan dimanfaatkan seoptimal mungkin. Seseorang harus bisa memahami nilai waktu dalam kehidupannya dalam lingkup pribadi atau sosial serta pekerjaan. Dalam pekerjaan, manajemen waktu akan meningkatkan kinerja dan karier. Pengorganisasiannya akan membantu kamu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Manfaat manajemen waktu yang efektif Manajemen waktu yang buruk akan menyebabkan kebiasaan untuk menunda, kurang tidur, letih, tidak tepat waktu, terburu-buru, dan disorganisasi. Pastinya gak mau dong hal tersebut terjadi pada diri kamu. Nah, biar kamu makin bersemangat mempunyai manajemen waktu yang baik, beriktu daftar tujuan dan manfaat dari manajemen waktu yang baik terutama dalam pekerjaan, yaitu Membuat seseorang menjadi tepat waktu dan disiplin Meningkatkan kepercayaan diri Mengurangi kadar stres dan kecemasan Menjadikan tugas lebih tertata rapi Meningkatkan produktivitas efisiensi dalam pekerjaan Mencapai target dan tujuan Dari penjelasan di atas, gak mau dong kalau kamu punya kebiasaan menunda-nunda dan tidak disiplin karena manajemen waktu yang buruk. Jangan sampai, deh! Makanya, cobalah mulai mengorganisir waktu seoptimal mungkin agar kamu jadi pribadi yang penuh motivasi dan punya target dalam hidup dan pekerjaan. Dampak negatif jika manajemen waktu buruk Jika gagal dalam memanajemen waktu, maka akan berdampak buruk bagi kehidupanmu, baik secara pribadi maupun secara sosial. Berikut ini beberapa efek negatif jika kamu manajemen waktumu tidak tepat Tidak tepat waktu Tanda seseorang yang memiliki manajemen waktu yang buruk adalah selalu terlambat atau selalu lembur. Akhirnya, jika selalu berulang terlambat hanya akan memperburuk citramu di mata karyawan lain dan atasan. Mudah stress Kesehatan mentalmu adalah hal yang akan terdampak jika melakukan manajemen waktu yang buruk. Mengingat banyaknya pekerjaan yang tertunda, menjadikan kamu selalu tertekan karena merasa kekurangan waktu setiap harinya. Jadi, mulailah untuk memotivasi diri dalam menyelesaikan pekerjaan. Segera selesaikan jika ada pekerjaan yang tertunda, sehingga semuanya dapat kembali pada alur yang tepat. Kurang tidur Saat seseorang tidak memanajemen waktunya dengan baik, maka bisa dipastikan dia akan memiliki jadwal tidur yang berantakan. Akibatnya, akan berdampak juga pada kesehatan kamu. Pada akhrinya, kekurangan tidur hanya akan membuat aktivitasmu terhambat dan fokusmu pun semakin berkurang. Sepadat apapun jadwalnya, usahakan untuk memiliki waktu tidur yang cukup, ya! Tidak bugar Tak punya waktu yang cukup, membuat kamu akan kesulitan memulai olahraga. Padahal olahraga sangatlah penting agar tubuh tetap fit dan sehat. Jika tidak segera memperbaiki manajemen waktu, maka kamu hanya akan mempersulit hidupmu di kemudian hari. Mudah sakit Lantaran kamu tidak mempunyai waktu yang cukup untuk tidur, memasak makanan sehat, berolahraga, dan mudah stres, maka pada akhirnya akan mempengaruhi kesehatanmu secara keseluruhan. Imbasnya, kamu pun akan mudah terserang penyakit. Cara meningkatkan manajemen waktu secara efisien Agar tujuan hidup atau pekerjaan kamu tercapai, mulailah melakukan manajemen waktu secara efisien. Banyak sekali manfaat yang kamu dapatkan di kehidupan pribadi atau karir. Berikut cara manajemen waktu secara efisien 1. Hindari stres Stres bisa menyerang siapa saja. Biasanya stres berasal dari tekanan. Walaupun begitu, tekanan gak selalu jadi hal buruk, lho. Tekanan bisa kamu jadikan motivasi untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Oh iya, jika kamu sudah stres karena tekanan, efeknya bakal berpengaruh ke pekerjaan yang kamu kerjakan jadi gak maksimal. Kenapa bisa begitu, saat stress melanda biasanya seseorang susah berpikir jernih dan susah melakukan sesuatu. Perlu digaris bawahi kalau stres pada setiap orang penyebabnya berbeda-beda. Untuk menghindarinya, kamu bisa melakukan manajemen waktu untuk melakukan setiap pekerjaan secara sistematis agar tidak menumpuk dan berakibat stress. Inilah salah satu cara mudah mengatasi stres. 2. Menaikkan standar kerja Cara ini bisa kami lakukan dengan bertanya secara rinci tentang detail pekerjaan yang atasan berikan. Hal tersebut lebih baik dilakukan daripada mempertanyakan pekerjaan di tengah-tengah waktu mengerjakan. Efeknya, waktu kamu habis memikirkan pertanyaan-pertanyaan tersebut. Hal yang sama juga wajib kamu lakukan ketika keberatan mendapatkan suatu pekerjaan. Utarakan saja alasan kamu apa kenapa menolak pekerjaan tersebut. Nah, kalau keduanya sudah kamu terapkan terutama tentang detail pengerjaan, manajemen waktu pun akan tersusun secara rapi dan efektif. 3. Tetap fokus Agar manajemen waktu bisa lebih efektif, cobalah untuk tetap fokus dengan apa yang dikerjakan. Jangan mudah terpengaruh dengan gangguan-gangguan di sekitar dan abaikan saja. Kalau kamu sudah fokus, pekerjaan pun bisa diselesaikan dan kamu pun siap mengerjakan tugas lain. 4. Menyusun strategi Menyusun strategi akan membantu kamu menentukan tugas mana yang akan kamu selesaikan dahulu. Jangan sampai kamu dilanda kebingungan ketika akan memulai pekerjaan karena ada beberapa tugas dalam waktu yang sama. Jika perencanaan sudah kamu susun matang matang, semua yang kamu lakukan akan selesai secara terstruktur. Jadi, gak ada lagi pikiran bingung memulai pekerjaan mana yang bakal dikerjakan. Oh iya, perencanaan yang kamu buat mungkin saja gak sesuai ekspektasi atau gak berjalan lancar. Yang bisa kamu lakukan adalah membuat rencana cadangan. Di sinilah manajemen waktu kamu juga diasah. Jadi, gak ada lagi yang namanya stress karena kerjaan menumpuk 5. Jadi decision maker Gak cuma di dunia kerja, pengambilan keputusan ada di semua aspek. Bagi sebagian orang, mengambil keputusan atas sesuatu bisa saja susah dilakukan. Hal tersebut terjadi karena banyak penyebab. Kamu wajib menantang diri untuk menjadi seorang decision maker atas permasalah yang terjadi di sekitar atau dalam kehidupan pribadi kamu. Keuntungannya adalah kamu akan terbiasa mengambil keputusan dengan cepat dan tepat. Beda lagi kalau kamu tidak pernah melakukannya. Mungkin saja waktu kamu habiskan untuk memikirkan hal tersebut padahal banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Manajemen waktu gak akan berkembang kalau kamu gak bisa mengambil keputusan atas sesuatu yang terjadi. 6. Tingkatkan motivasi Sudah jadi hal yang lumrah setiap pekerjaan pasti ada rintangannya baik yang sudah kamu ketahui atau yang muncul tak terduga. Rintangan ini sangat berpeluang memberi pengaruh buruk pada kinerja kamu. Maka dari itu, memotivasi diri sendiri ketika ada rintangan sangat perlu. Manfaat meningkatkan motivasi sangat berguna bagi kehidupan kamu. Kamu akan menjadi pribadi yang semangat dan tahan banting. Bahkan, kamu bisa menjadi motivasi bagi orang lain, lho. Selain itu, motivasi ini bisa menjadikan kamu sebagai orang yang bertanggung jawab ketika mampu menyusun manajemen waktu yang baik selain dari kata-kata motivasi kerja. 7. Menyusun skala prioritas Membuat skala prioritas berguna untuk mengetahui hal apa saja yang harus kamu berdasarkan urgensinya. Skala prioritas adalah salah satu kunci meningkatkan manajemen waktu karena ketika kamu menyusunnya kamu otomatis akan memikirkan berapa lama waktu yang dihabiskan di setiap pekerjaan yang kamu susun. Menyusun skala prioritas bisa dikatakan paket lengkap untuk manajemen waktu karena selain memudahkan kamu dalam membuat perencanaan, langkah ini bisa mengasah kemampuan fokusmu dan kemampuan pengambilan. Pentingnya asuransi bagi karyawan Bagi kamu seorang pekerja selain manajemen waktu yang baik, memiliki asuransi kesehatan pun sama pentingnya. Terlebih, di tengah kesibukan, bisa jadi kita jadi mudah terserang penyakit. Sayangnya, rata-rata perusahaan hanya memberikan tunjangan seperti BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Sebagai upaya memproteksi diri, tentu tunjangan ini masih dirasa kurang. Kamu tetap haru memiliki proteksi lebih dengan produk asuransi seperti asuransi pelengkap BPJS Kesehatan dan juga asuransi jiwa yang bisa menanggung apabila terjadi risiko yang tidak diharapkan. BPJS Kesehatan sendiri sudah bekerja sama dengan beberapa pihak asuransi swasta dalam program Coordination of Benefit CoB, di mana jika manfaat BPJS Kesehatan tidak mencakup semua biaya perawatan, pasien bisa mengajukan kekurangannya pada asuransi swasta tersebut. Sedangkan, asuransi jiwa digunakan untuk berjaga-jaga jika keluarga kehilangan penghasilan akibat kecelakaan, PHK, dan beberapa risiko lain yang tidak terduga. Ingin tahu lebih lanjut tentang asuransi yang sesuai kebutuhan? Kunjungi laman tim ahli kami di Tanya Lifepal! Pertanyaan seputar manajemen waktu Apa yang dimaksud dengan manajemen waktu? Manajemen waktu adalah perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan produktivitas terhadap waktu. Waktu merupakan sumber daya yang terbatas, maka dari itu sangat perlu dikelola secara efisien dan efektif. Bagaimana cara manajemen waktu yang baik itu? Cara meningkatkan manajemen waktu secara efisien Hindari stres Menaikkan standar kerja Tetap fokus Menyusun strategi Jadi decision maker Tingkatkan motivasi Menyusun skala prioritas Bagi kamu seorang pekerja selain manajemen waktu yang baik, memiliki asuransi kesehatan pun sama pentingnya. Yuk temukan asuransi kesehatan terbaik di Lifepal, premi lebih murah dan bisa membandingkan banyak produk![/summary]
.